Berita tentang pendudukan bala tentara Jepang di Pekanbaru pada tanggal 27
Februari 1942.
·
HARI 27 Februari 2602 ialah hari yang tiada boleh dilupakan, yaitu hari, Balatentera Dai Nippon menduduki Kota Pekanbaru dan daerahnya, yaitu satu kota yang mempunyai penduduk ± 10.000 jiwa, dan pusat perniagaan Provinsi Riau.
Ketertiban Balatentara Dai Nippon sewaktu memasuki Kota tersebut, patut benar dipuji. Penduduk dan rakyat tiada ada dapat sesuatu gangguan apa-apa pun, melainkan setengahnya ada yang mendapat pertolongan-pertolongan yang menyenangkan. Dengan masa yang pendek Balatentara tersebut dapat bergaul dengan penduduk dengan ramah-tamahnya.
Pekerjaan negeri berjalan terus dengan bekerja bersama-sama dan sejalan dengan kita dan dengan Pembesar-pembesar kita.
Bercocok tanam dan perusahaan-perusahaan, walhasil perekonomian, terus diatur dengan sebaik-baiknya, supaya rakyat dapat menjadi senang. Maka dari sehari kesehari Pekanbaru berangsur-angsur menjadi sebuah Kota yang terpenting di Provinsi Riau ini, yang boleh jadi akan menjadi pusat perniagaan dari segenap sudut.
Rakyat dan penduduk semuanya hidup dengan rukun dan damai, karena mereka percaya dengan sepenuh-penuh kepercayaan akan maksud (tujuan) peperangan Asia Timur Raya ini.
·
HARI 27 Péberoeari 2602 ialah hari jang tiada boléh diloepakan, jaitoe hari, Balatentera Dai Nippon mendoedoeki Kota Pakan Baroe dan daérahnja, jaitoe satoe kota jang mempoenjai pendoedoek ± 10.000 djiwa, dan poesat perniagaan Peropinsi Riau.
Ketertiban Balatentera Dai Nippon sewaktoe memasoeki Kota terseboet, patoet benar dipoedji. Pendoedoek dan ra’jat tiada ada dapat sesoeatoe ganggoean apa-apa poen, melainkan setengahnja ada jang mendapat pertolongan-pertolongan jang menjenangkan. Dengan masa jang péndék Balatentera terseboet dapat bergaoel dengan pendoedoek dengan ramah-tamahnja.
Pekerdjaan negeri berdjalan teroes dengan bekerdja bersama-sama dan sedjalan dengan kita dan dengan Pembesar-pembesar kita.
Bertjotjok tanam dan peroesahaan-peroesahaan, walhasil perékonomian, teroes diatoer dengan sebaik-baiknja, soepaja ra’jat dapat mendjadi senang. Maka dari sehari kesehari Pakan Baroe berangsoer-angsoer mendjadi seboeah Kota jang terpenting di Peropinsi Riau ini, jang boléh djadi akan mendjadi poesat perniagaan dari segenap soedoet.
Ra’jat dan pendoedoek semoeanja hidoep dengan roekoen dan damai, karena meréka pertjaja dengan sepenoeh-penoeh kepertjajaan akan maksoed (toedjoean) peperangan Asia Timoer Raja ini.
·
Sumber:
Majalah Minami. (30 April 1943). http://hdl.handle.net/1887.1/item:3232312.
·
HARI 27 Februari 2602 ialah hari yang tiada boleh dilupakan, yaitu hari, Balatentera Dai Nippon menduduki Kota Pekanbaru dan daerahnya, yaitu satu kota yang mempunyai penduduk ± 10.000 jiwa, dan pusat perniagaan Provinsi Riau.
Ketertiban Balatentara Dai Nippon sewaktu memasuki Kota tersebut, patut benar dipuji. Penduduk dan rakyat tiada ada dapat sesuatu gangguan apa-apa pun, melainkan setengahnya ada yang mendapat pertolongan-pertolongan yang menyenangkan. Dengan masa yang pendek Balatentara tersebut dapat bergaul dengan penduduk dengan ramah-tamahnya.
Pekerjaan negeri berjalan terus dengan bekerja bersama-sama dan sejalan dengan kita dan dengan Pembesar-pembesar kita.
Bercocok tanam dan perusahaan-perusahaan, walhasil perekonomian, terus diatur dengan sebaik-baiknya, supaya rakyat dapat menjadi senang. Maka dari sehari kesehari Pekanbaru berangsur-angsur menjadi sebuah Kota yang terpenting di Provinsi Riau ini, yang boleh jadi akan menjadi pusat perniagaan dari segenap sudut.
Rakyat dan penduduk semuanya hidup dengan rukun dan damai, karena mereka percaya dengan sepenuh-penuh kepercayaan akan maksud (tujuan) peperangan Asia Timur Raya ini.
·
HARI 27 Péberoeari 2602 ialah hari jang tiada boléh diloepakan, jaitoe hari, Balatentera Dai Nippon mendoedoeki Kota Pakan Baroe dan daérahnja, jaitoe satoe kota jang mempoenjai pendoedoek ± 10.000 djiwa, dan poesat perniagaan Peropinsi Riau.
Ketertiban Balatentera Dai Nippon sewaktoe memasoeki Kota terseboet, patoet benar dipoedji. Pendoedoek dan ra’jat tiada ada dapat sesoeatoe ganggoean apa-apa poen, melainkan setengahnja ada jang mendapat pertolongan-pertolongan jang menjenangkan. Dengan masa jang péndék Balatentera terseboet dapat bergaoel dengan pendoedoek dengan ramah-tamahnja.
Pekerdjaan negeri berdjalan teroes dengan bekerdja bersama-sama dan sedjalan dengan kita dan dengan Pembesar-pembesar kita.
Bertjotjok tanam dan peroesahaan-peroesahaan, walhasil perékonomian, teroes diatoer dengan sebaik-baiknja, soepaja ra’jat dapat mendjadi senang. Maka dari sehari kesehari Pakan Baroe berangsoer-angsoer mendjadi seboeah Kota jang terpenting di Peropinsi Riau ini, jang boléh djadi akan mendjadi poesat perniagaan dari segenap soedoet.
Ra’jat dan pendoedoek semoeanja hidoep dengan roekoen dan damai, karena meréka pertjaja dengan sepenoeh-penoeh kepertjajaan akan maksoed (toedjoean) peperangan Asia Timoer Raja ini.
·
Sumber:
Majalah Minami. (30 April 1943). http://hdl.handle.net/1887.1/item:3232312.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar